Jurnalis Warga Dan Pelayanan Publik

Jurnalis Warga Dan Pelayanan Publik




Pelayanan publik seringkali tidak menguatkan masyarakat atau dari sudut pandang kualitas sangat minim.  Itu dapat terjadi karena keterbatasan sumberdaya manusia maupun belum siapnya pihak pemerintah. Sementara dalam arus teknologi dan informasi, masyarakat menghendaki pelayanan yang baik dari pemerintah. Melihat kenyataan itu, sejak 2011, pemerintah Tulungagung menggandeng Kinerja-USAID dalam rangka meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan publik.

Demikian sambutan Kepala Bappeda Kabupaten Tulungagung yang diwakili Sri Wahyuni, SKM, MSi, Kasi Pemerintahan, Bidang Sosbud Bappeda Tulungagung, membuka pertemuan Jurnalis Warga Tulungagung dengan pihak media mainstream, pada Jumat, 17 Mei 2013, bertempat di ruang pertemuan Bappeda Kabupaten Tulungagung.


Menurut Sri Wahyuni, setelah bekerjasama dengan Kinerja-USAID, pemerintah Tulungagung segera mengadakan berbagai kegiatan terkait peningkatan pelayanan perijinan, seperti kecepatan waktu pelayanan perijinan, penerbitan SOP Perijinan, SOP Penanganan Pengaduan dan sebagainya. Diharapkan semua kegiatan tersebut dapat menggenjot sektor-sektor yang selama ini belum tergarap baik.

Kerjasama pada tahun pertama (tahun 2011) fokus pengembangan iklim usaha, khususnya peningkatan pelayanan perijinan. Kerjasama tersebut dilakukan mengingat banyaknya potensi di Tulungagung yang perlu dioptimalkan, seperti potensi pariwisata yang sesungguhnya sangat melimpah dan berpeluang besar untuk peningkatan ekonomi masyarakat, kenyataannya kurang diberdayakan.

Sementara pada kerjasama tahun kedua (2012), membidik persoalan kesehatan. Berdasarkan  Peraturan Menteri Kesehatan, terkait Standar Pelayanan Minimal, capaian Tulungagung masih jauh dari target yang ditetapkan pemerintah pusat, meski jika dilihat dari peluang hidup masyarakat Tulungagung, cukup tinggi. Terkait dana peningkatan pelayanan kesehatan, Yuni berharap segera diintregasikan dalam APBD yang akan segera dirumuskan pemerintah.

Dalam sambutannya, Yuni juga menekankan pentingnya penguatan media. Sebagaimana tahun sebelumnya, akhir April silam, Kinerja-USAID kembali memfasilitasi terbentuknya Jurnalis Warga, dan membekali mereka bagaimana menulis berita yang baik, obyektif, sesuai standar dan kode etik jurnalistik. Tetapi yang belum dilakukan adalah berjejaring atau bersinergi dengan pihak media, baik cetak maupun elektronik.  Bagaimana pun peran media sangat besar dalam mengawal perkembangan kehidupan sosial masyarakat. Diharapkan pihak media, baik cetak maupun elektronik, memberi ruang leluasa pada hasil kegiatan atau tulisan para anggota Jurnalis Warga Tulungagung.

“Dalam rangka mengawal isu-isu pelayanan publik, utamanya perijinan dan kesehatan, media cetak dan elektronik di Tulungagung harus sinergi dengan Jurnalis Warga. Itu yang diinginkan pemerintah dan terutama masyarakat. Dengan demikian memacu pihak pemerintah daerah untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan pada masyarakat,” tegas Yuni mengakhiri sambutannya.

Senada dengan harapan pemerintah, Yayan Sakti Suryandaru, Program Manajer Puskakom Surabaya, memandang penting sinergi antara Jurnalis Warga dengan pihak media cetak dan elektronik. “Jurnalis Warga Tulungagung berada di tangan tepat, terlatih dan terdampingi. Jadi jauh dari awu-awu. Seluruh anggota Jurnalis Warga berupaya mematuhi tata aturan sebagaimana yang dipedomani para wartawan professional. Karena itu, pihak media patut mendukung kegiatan dan memberi apresiasi luas terhadap segala karya para Jurnalis Warga Tulungagung. Bagaimanapun semua media mainstream butuh suara-suara warga,” tegas sosok kelahiran Madiun yang suka humor itu.

Pertemuan yang berlangsung sehari itu, selain Jurnalis Warga juga dihadiri 6 media elektronik, 2 media cetak, dan 1 media online. Boleh dibilang seluruh perwakilan media yang hadir dalam pertemuan itu menyambut baik keberadaan Jurnalis Warga Tulungagung. Jabir, perwakilan harian Memorandum menyatakan bahwa secara tidak langsung keberadaan Jurnalis Warga sangat membantu media, utamanya pada pengungkapan masalah atau persoalan yang sebelumnya tidak terdeteksi media mainstream.

“Media mainstream cenderung mengendus peristiwa besar. Ini terkait kebijakan media untuk menaikkan oplah. Pelayanan kesehatan dan perijinan jarang dibidik Memorandum. Jika data lebih mendalam dan narasumber akurat, kami pasti mewadahi tulisan para Jurnalis Warga Tulungagung,” kata Jabir sangat antusias dan diamini seluruh perwakilan media. (Siwi Sang, Jurnalis Warga Tulungagung, Puskakom - Kinerja USAID)



Jurnalis Warga Dan Pelayanan Publik Jurnalis Warga Dan Pelayanan Publik Reviewed by Unknown on October 09, 2016 Rating: 5

#FBM2017

#FBM2017